Backup & Restore Konfigurasi Mikrotik
Hai young society. Kembali lagi dengan materi Mikrotik. Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana caranya membackup dan merestore router Mikrotik. Pada pembahasan kali ini Author akan memberika 3 metode membackup dan merestrore router, diantaranya adalah dengan cara save & load, export & import, compact export & import.
Backup sendiri ialah sebuah kegiatan yang kita lakukan untuk menyalin arsip komputer atau data sehingga jika dapat digunakan kembali jika terjadi kehilangan atau kerusakan. Oke langsung saja ke konfigurasinya :
1. Save & Load
Metode ini digunakan untuk membackup semua konfigurasi yang telah kita lakukan pada router secara menyeluruh. Jadi ketika kita membackup dengan metode ini kita tidak bisa hanya membcakup IP atau firewall saja, tapi menyeluruh, bahkan konfigurasi users pun ikut terbackup.
Ketika kita membackup router kita dengan metode ini, file formatnya adalah .backup , disaat kita membuka file .backup dengan menggunakan file editor seperti notepad maka isinya adalah bahasa mesin yang kita tidak mengerti.
Dan ketika kita merestore dengan metode ini semua konfigurasi yang kita telah lakukan akan ter replace dengan konfigurasi yang kita restore, bahkan sampe mac address dari router sebelumnya yang kita backup akan ter restore juga. Oke ini lah konfigurasinya :
1. Pertama disini Author memiliki IP 192.168.100.121/24 dan 192.168.100.212/24 yang nantinya kita akan backup.
2. Dan disini kita coba untuk membuat user yang tergabung dengan grub full, yang juga nantinya kita akan backup.
3. Dan untuk membackup nya ketikan perintah berikut ini. Dan coba lihat hasil backup dengan perintah file print.
system backup save name="nama file"
4. Dan untuk file konfigurasinya kita dapat men copynya ke komputer kita hanya dengan men drag ke folder yang kita inginkan.
5. Setelah kita backup coba kita tambahkan konfigurasi apa saja untuk mencoba ketika kita merestore konfigurasi apakah akan ter replace seluruhnya dengan file backup yang kita restore. Disini kita mencoba untuk menambahkan firewall yang dimana sebelumnya tidak include didalam file backupnya.
6. Setelah itu kita reset configuration nya.
system reset-configuration no-default=yes
7. Setelah kita reset, selnajutnya kita restore file backup nya.
system backup load name="nama file"
8. Dan disini users pun konfirasi users pun ikut ter restore.
2. Backup & Restore dengan Export & Import
Dengan metode ini kita bisa membackup sebagian konfigurasi saja. Contohnya adalah kita dapat membackup konfigurasi IP saja, DNS, atau Firewall saja, jadi tidak secara menyeluruh. Kita juga dapat mengbackup secara menyeluruh dengan metode ini. Dan kita dapat merestore konfigurasi ini ke router lainnya.
Disaat kita membackup dengan metode ini, file nya akan berformat .src. Dengan format ini kita dapat mengubah konfigurasi nya langsung dengan text editor seperti notepad. Dan ketika kita restore kembali, konfigurasinya akan sesuai dengan yang kita ubah di notepad (jika edit), tapi kalau tidak di edit di notepad, konfigurasi akan sama seperti konfigurasi awal yang kita backup.
Dan ketika kita merestore dengan metode ini, router tidak perlu me reboot dan konfigurasi yang lainnya tidak akan terhapus melainkan akan ditambah dengan konfgirasi yang di restore. Oke langsung saja ke tutorialnya :
1. Pertama disini Author tambahkan IP 192.168.100.122/24 pada ether 1.
2. Setelah itu kita backup konfigurasi IP Address dengan perintah export.
ip address export file="nama file"
3. File konfigurasinya pun bisa kita copy ke file di komputer kita. Caranya pun cukup mendrag file tersebut ke file yang kita inginkan.
4. Disini kita coba tambahkan IP Address lagi. Disini contohnya 192.168.100.121/24 pada ether2. Kemudian coba kita hapus IP Address yang sebelumnya kita backup.
5. Kemudian coba kita restore file yang tadi di backup. Kemudian kita lihat lagi table IP Addressnya, pasti akan ada IP Address yang tadi kita backup, dan IP Address yang baru kita tambahkan tadi tidak hilang.
import file-name="nama file"
Restore ke Router lain.
6. Dan coba kita edit file konfigurasinya. Disini Author mencoba untuk mengubah IP Address nya menjadi 212, yang sebelumnya adalah 122. Untuk mengeditnya bisa pake notepad atau text editor lainnya.
7. Dan disini coba kita copy file backup sebelumnya ke file router kita. Caranya pun cukup kita drag saja kedalam file list miktotiknya.
8. Disini Author memiliki IP Address 192.168.100.121/24 pada ether2.
9. Kemudian kita import file backup nya. kemudian cek IP Addressnya, nanti akan ada IP yang sesuai seperti yang kita edit di text editor
import file-name="nama file"
Test Backup Users dan ke Router Lain.
1. Dan disini kita coba untuk membuat user yang tergabung dengan grub full, yang juga nantinya kita akan backup.
2. Kemudian kita coba backup dengan perintah export.
export file="nama file"
3. File backup yang tadi pun bisa kita copy ke komputer kita. Caranya adalah tinggal drag aja dari file list ke folder yang kita inginkan/
4. Dan coba kamu lihat file .src nya, inilah semua konfigurasi yang sudah dilakukan diusers akmal.
5. Kemudian kita restore konfigurasi tersebut ke router lain.
import file-name="nama file"
6. Kemudian coba kita lihat hasil dari restore nya. Disini ada IP yang sama persis dengan file backupnya.
7. Dan seperti yang Author bilang sebelumnya, jika kita membackup users dengan metode ini hanya konfigurasi saja yang ke backup, tapi users tidak. Disini contohnya tidak ada users akmal.
3. Compact Export & Import
Fitur compact ini hanya dapat di gunakan pada router os dengan versi diatas 5.12 dan dibawah versi 6.0. Karena jika untuk router os diatas versi 6.0 fitur compact ini akan berjalan automatis.
Option compact ini hanya dapat digunakan jika kita menggunakan metode export & import saja. Pada router os yang dibawah 6.0 ketika melakukan backup dengan metode export & import dan tidak menggunakan fitur compact, maka router akan membackup semua konfigurasi yang dilakukan manual dan dafault. Tapi ketika menggunakan fitur compact maka router akan membackup konfigurasi yang ditambahkan secara manual oleh admin. Untuk pengujian dan konfigurasi nya bisa di lihat dibawah ini :
1. Coba kita tambahkan dahulu IP Address untuk nantinya kita backup.
2. Coba kita lakukan backup dengan perintah export. Disini nanti akan keluar script yang panjang. Ini adalah konfigurasi IP yang manual yang kita tambahkan tadi dan konfigurasi IP yang dilakukan router secara default. Jika sebanyak ini, tentu akan memakan resources atau ruang yang banyak dan tidak efisien. Maka dari itu kita harus menggunakan fitur compact
ip export
3. kemudian kita backup lagi dengan perintah export, kali ini kita tambahkan compact dibelakangnya.
ip export compact
4. Dan untuk membackup nya kita harus mengetika perintah export compact beserta nama filenya.
ip export compact file="nama file"
5. Pertama coba kita remove ip yang tadi kita backup. Kedua coba kita restore lagi IP nya dengan perintah import file-name="nama file".
import file-name="nama file"
Backup Otomatis
Selain dengan metode backup manual, kita juga bisa melakukan backup otomatis, yaitu dengan cara memasukkan script auto backup dan mengatur schedule kapan file backup tersebut akan diupdate otomatis. Dan berikut adalah langkah-langkahnya :
1. Pertama kita buka menu System > Scripts, dan klik tanda + untuk menambahkan script auto backup.
2. Pertama beri nama untuk scriptnya, lalu masukan script auto backupnya, jika sudah klik OK
/system backup save name=NamaFileBackup.backup
3. Kemudian coba jalankan scriptnya.
4. Lalu coba cek di File List apakah file backup sudah terbuat atau belum. Jika belum terbuat itu berarti kamu mengalami kesalahan script (typo). Jika sudah berhasil selanjutnya kita masuk ke scheduler.
5. Pergi ke menu System > Scheduler. dan klik tanda + untuk menambah schedule.
6. - Pada Name isikan nama scheduler yang kamu inginkan.
- Start Date adalah kapan script ini dapat berjalan otomatis
- Start Time adalah jam berapa script ini akan berjalan otomatis
- Interval adalah jarak waktu script ini akan berjalan. Disini Author beri 3, yang berarti script ini akan berjalan setiap 3 detik.
- On Event isikan Name Script yang kita buat sebelumnya.
7. Lalu coba cek auto backup yang tadi kita buat apakah sesuai dengan interval yang sudah kita set sebelumnya.
Nah segitu dulu untuk lab kali ini. Jika ada kesalahan gambar atau penjelasan mohon di koreksi dan bantu Author merevisi nya. Sekian dulu perjumpaan kita. Semoga bermanfaat dan Wassalamualaikum..WR .WB
Comments
Post a Comment